Love Will Remember Part 3

  1. Author : Lime
  2. Judul : Love Will Remember Part 3
  3. Kategori : Romance, Family, Chapter
  4. Cast :

–          Jung Jessica SNSD

–          Lee Donghae Super Junior

–          Byun Baekhyun EXO

–          Kim Hyoyeon SNSD

–          Seo Joo Hyun SNSD

–          Cho Kyuhyun Super Junior

–          Other cast

 

Heyhey author kembali dengan part ketiga dari FF ini. Author menambahkan bumbu cinta (?) lainnya di part ini. Bisa dibilang masih belum jelas alasan mengapa Donghae blablablaa..  Maaf banyak typo. Don’t like, don’t read. Do read, do RCL! ^^

Jessica memainkan jari tangannya di atas meja. Ia menunduk dan terus menghembuskan nafas dalam. Hatinya bergejolak, penuh amarah dan kebencian. Meski begitu ia tak sanggup untuk menatap laki-laki yang tengah duduk di hadapannya, Lee Donghae. Sebuah pertemuan yang tak terduga.

 

“Bagaimana kabarmu?” Lirih Donghae membuka pembicaraan.

 

Jessica mengukir senyum dinginnya kemudian menatap Donghae, “Menurutmu?”

 

“Aku rasa kau baik-baik saja.”

 

“Aku memang baik-baik saja.”

 

Donghae menghela nafas panjang. Ia paham sesuatu yang terjadi pada Jessica. “Masalah itu.. saat aku memutuskan untuk pergi meninggalkanmu, aku…”

 

“Aku tidak butuh alasan. Aku bahkan sudah melupakannya.” Potong Jessica cepat. “Hanya saja selama ini kau sudah tahu tentang anakku, Baekhyun. Dan kau bersamanya selama ini. Aku iri padamu, Donghae. Kau bisa melihatnya tumbuh dan berkembang selama ini, sedangkan aku? Mempunyai fotonya saja tidak. Wajah mungilnya hanya terekam di ingatanku.”

 

“Itu karena kau meninggalkannya di panti asuhan, andai saja….”

 

“Aku meninggalkannya karena aku menyayanginya. Aku memberikan kesempatan terbaik baginya, agar ia bisa hidup tanpa ibu yang berhati dingin sepertiku.” Potong Jessica lagi. Tatapan dinginnya membuat Donghae kikuk.

 

“Pada akhirnya kau disini, berusaha menjadi ibu untuk Baekhyun.”

 

“Aku ingin melupakan semuanya. Kau, Baekhyun, semuanya. Namun cintaku pada Baekhyun mengalahkan rasa egoisku. Aku menyayanginya.” Cetus Jessica.

 

Keduanya kembali diam.

 

Langkah kaki Baekhyun yang berlari ke meja mereka meredakan kebisuan. Baekhyun duduk di samping Jessica dan bergeliat manja di lengan Jessica.

 

“Kau sudah memesan makanannya?” Tanya Jessica pada Baekhyun.

 

“Sudah!!” Jawab Baekhyun lalu tersenyum lebar.

 

Tak berapa lama pesanan mereka datang. Baekhyun segera melahap makanannya. Jessica menatap gelas putih di depannya, capucino.

 

“Kau tidak perlu memesan ini untukku, Donghae.” Kata Jessica datar.

 

“Bukan ahjussi yang memesannya, tapi aku!” Protes Baekhyun.

 

“Benarkah? Hey Kid, bagaimana kau tahu minuman favoritku huh?” Seru Jessica lalu menyeruput capucinonya.

 

“Hahaha aku juga suka itu, Ahjumma. Kita menyukai hal yang sama, itu awal yang bagus!” Seru Baekhyun kemudian melanjutkan makannya.

 

Donghae tersenyum melihat ibu dan anak itu bersatu. Akan sangat menyenangkan jika Baekhyun memanggil Jessica dengan sebutan eomma, dan dirinya sebagai appa.

 

Setelah selesai mereka beranjak pulang. Donghae dan Baekhyun mengantar Jessica pulang ke rumah, sedangkan Baekhyun akan diantar oleh Donghae.

 

“Ahjumma, kau tinggal disini? Bukannya ini rumah milik orang lain?” Tanya Baekhyun.

 

“Yah aku menyewa rumah ini, Kid.” Jawab Jessica.

 

“Aku cukup mengenal pemilik rumah ini sebelumnya, ahjumma itu orang yang baik. Syukurlah dia mau menyewakan rumah ini untukmu.” Jelas Baekhyun. “Kalau begitu aku pulang dulu. Janji yak au akan mengantarku sekolah besok?”

 

Jessica mengangguk pasti. “Itu akan menjadi rutinitasku setiap hari.”

 

“Kami pamit, Sica.” Kata Donghae pada Jessica kemudian pergi bersama Baekhyun.

 

~***~

 

Hyoyeon menunggu dengan gelisah di ruang tamu. Hari sudah hampir sore namun Baekhyun belum juga kembali. Saat pintu rumahnya terketuk ia segera membukakan pintu dan menemukan Baekhyun bersama Donghae.

 

“Kami makan siang dulu.” Jelas Donghae.

 

“Syukurlah dia bersamamu. Aku takut wanita itu akan menculiknya dariku.” Kata Hyoyeon.

 

Tanpa sepatah kata pun Baekhyun segera berlari ke kamarnya. Hyoyeon menyusul Baekhyun dan melihat anak laki-lakinya duduk lesu di ranjang.

 

“Apa kau sakit?” Tanya Hyoyeon.

 

“Eomma, kenapa kau tidak menyukai Jessica Ahjumma? Dia ibu kandungku. Tanpa dia aku tidak akan ada.” Kata Baekhyun.

 

“Dengar, Lee Baekhyun. Apa kau yakin wanita itu menyayangimu? Lalu mengapa ia meninggalkanmu di panti asuhan?”

 

“Dia menyayangiku. Buktinya ia tinggal di Busan untuk menjagaku.”

 

“Dia masih tinggal disini?”

 

“Ya, dia menyewa rumah ahjumma itu. Rumah kita yang lama, ahjumma itu menyewakannya pada Jessica ahjumma.” Jelas Baekhyun.

 

~***~

 

Jessica melambaikan tangannya pada Baekhyun. Baekhyun membalasnya dan berlari masuk ke kelasnya. Mengantar Baekhyun sekolah akan menjadi kegiatan rutin Jessica. Jessica akan menunggu Baekhyun di depan rumah kemudian mengantarnya ke sekolah, bahkan sampai di depan kelasnya.

 

Hari itu Jessica memutuskan untuk pergi ke dermaga. Di dalam mobil ia mulai menarikan jari tangannya di atas kertas. Ia mendesain baju. Perusahaan tempat ia bekerja tidak mengijinkannya untuk berhenti, Jessica diberi keringanan untuk bekerja di rumah asal pekerjaannya selesai dan cepat dikirim. Harus diakui Jessica memang desainer yang hebat. Jessica juga tidak ingin kehilangan satu-satunya pekerjaannya.

 

Debur ombak menenangkan wanita itu. Ia menarik nafas panjang, menghirup udara pantai yang disukainya. Tangannya mulai lelah menari, ia regangkan sebentar.

 

Ponselnya bergetar. Sebuah pesan singkat masuk. Jessica meraih ponselnya, pesan dari salah satu rekan kerjanya.

 

“Jessica, salah satu klien kita menyukai gaun desain darimu. Ia ingin kau mendesain gaun pengantin untuknya. Tolong kau selesaikan secepatnya.”

 

Jessica terdiam. Ia membaca ulang pesan itu, tak ada kalimat yang berubah. “Gaun pengantin?”

 

Ia membuka file lama yang disimpannya. Tumpukan kertas dibukanya satu persatu. Ia tersenyum saat menemukan apa yang ia cari. Desain gaun pengantin lamanya. Ia mendesain gaun itu untuk dirinya sendiri. Entah dengan siapa ia akan menikah saat itu, ia membayangkan dirinya menggunakan gaun itu dengan anggunnya. Berjalan menuju altar dan menemui calon pasangan hidupnya.

 

“Harusnya aku yang memakai ini. Tidak apalah untuk klien saja.” Gumam Jessica.

 

Waktu berlalu begitu cepat. Jessica harus menjemput Baekhyun.

 

Mobil putihnya melesat cepat meninggalkan dermaga. Ia datang tepat waktu, Baekhyun baru saja keluar dari gerbang sekolah.

 

“Hey, Kid!” Seru Jessica sambil melambaikan tangannya.

 

Baekhyun berlari ke mobil Jessica. Tanpa aba-aba ia membuka pintu mobil dan duduk manis. “Ahjumma, kenapa kau menjemputku menggunakan mobil? Kita bisa berjalan kaki seperti biasa.”

 

“Ada yang harus aku selesaikan sebelumnya. Ayo, aku akan mengantarmu pulang!”

 

Baekhyun berceloteh tentang kegiatan di sekolahnya pada Jessica. Dengan semangat Jessica merespon setiap cerita yang dituturkan Baekhyun.

 

Mobil putih itu pun berhenti.

 

“Ahjumma, mampir ke rumahku. Kau akan menyukai Appa ku.” Ajak Baekhyun.

 

“Tidak usah. Masuklah! Aku akan mengantarmu lagi besok.” Tolak Jessica halus.

 

Baekhyun tersenyum lebar kemudian membuka pintu mobil dan keluar. Belum sempat Jessica menyalakan mobilnya, ia melihat pantulan diri Hyoyeon di spion mobilnya.

 

Hyoyeon mendekati mobil Jessica dan mengetuk kaca jendela. Jessica membuka kaca jendela mobilnya dan memandang Hyoyeon heran, “Ada apa?”

 

“Kau tidak bisa tinggal di rumah itu lagi.” Ujar Hyoyeon.

 

“Rumah apa maksudmu?”

 

“Rumah yang kau sewa itu adalah rumah lamaku. Aku menyewakannya pada wanita disana, tapi wanita itu malah menyewakannya padamu. Bukan itu peraturannya, rumah yang disewa tak bisa disewakan lagi. Jadi, silahkan kemas barang-barangmu.” Jelas Hyoyeon.

 

“APA?!” Sontak Jessica meninju stir mobilnya. “Kau tidak bisa melakukan itu!”

 

“Oh tentu saja bisa. Wanita itu sudah memberikan kunci rumahmu. Yang kau pegang adalah cadangannya.” Kata Hyoyeon lalu mengeluarkan kunci dari sakunya. “Aku sudah mengeluarkan semua barang-barangmu. Jadi… selamat menikmati perjalanan pulang ke Seoul, Jessica Jung.”

 

Hyoyeon beranjak pergi. Jessica bersungut kesal dan segera mencap gas.

 

~***~

 

Jessica memasukkan kopor dan kardus-kardus berisi barang-barangnya ke dalam bagasi mobil. Ia sudah tidak tahu lagi harus kemana. Ia tidak ingin kembali ke Seoul. Selama ini ia hidup sendiri tanpa ada sesuatu yang harus diperjuangkan. Sekarang ia memiliki Baekhyun dan itu lebih dari sesuatu. Kini ia memiliki alasan untuk tetap bertahan, yaitu anaknya.

 

“Jessica ssi.” Suara lembut yang sudah dihapal Jessica, Seohyun. Wanita muda itu berlari kecil ke tempat Jessica mematung menatap mobilnya. “Eh, kau pergi?”

 

“Tidak. Nggh pemilik asli rumah ini mengusirku.” Balas Jessica.

 

“Ah itu..mmm hmm sebenarnya aku punya kamar kosong di rumahku. Kalau kau mau kau bisa tinggal bersamaku.”

 

“Eh? Benarkah?” Sorak Jessica.

 

“Ya. Aku akan sangat senang tidak tinggal sendiri lagi.”

 

Jessica tersenyum lalu berkata pelan, “Kau tinggal sendiri? Kemana orangtuamu?”

 

“Mereka tidak tinggal disini. Aku tinggal sendiri.”

 

~***~

 

Baekhyun berlari ke arah pintu rumah. Ia bergegas memakai sepatunya. Belum sempat ia berlari lagi, Hyoyeon menahan tangan anaknya.

 

“Eomma sakit! Lepaskan!” Seru Baekhyun berontak.

 

“Kau mau kemana hah?”

 

“Menemui Jessica Ahjumma!”

 

“Baekhyun dengar!” Hyoyeon menarik tangan paksa Baekhyun. “Karena wanita itu kau bolos sekolah. Karena wanita itu kau tidak pernah belajar, kau hanya pergi bermain dengannya. Dan karena wanita itu kau berani melawan Eomma. Wanita itu membawa pengaruh buruk padamu!”

 

“Dia ibu kandungku!!” Kata Baekhyun tak mau kalah.

 

“Dia memang ibu kandungmu, dia tidak akan meninggalkanmu!”

 

“Tidak! Dia masih disini, dia tinggal di Busan untukku!”

 

Hyoyeon tersenyum menang, “Ah kau tidak tahu? Dia baru saja pergi meninggalkan rumah yang ia sewa. Dia meninggalkanmu, lagi!”

 

Mata Baekhyun memanas. Ia menangis. Baekhyun menepis kasar tangan Hyoyeon dan berlari masuk ke dalam kamarnya. “EOMMA JAHAAAAAT!”

 

~***~

 

Jessica sudah selesai merapikan barang-barangnya di kamar yang ditawar Seohyun. Wanita itu pun duduk di ruang tamu ditemani si pemilik rumah.

 

Sejenak Jessica memperhatikan Seohyun. Seohyun selalu menggunakan pakaian longgar, setiap ia bertemu dengannya pasti Seohyun memakai baju santai yang terlihat kebesaran. Namun sekarang Seohyun memakai baju yang cukup ketat. Bukan masalah bajunya, tapi tubuhnya. Seohyun bertubuh gemuk, perutnya bahkan membuncit.

 

“Seohyun ah, apa kau gemukan?” Tanya Jessica.

 

“Ah unnie.. aku.. memang chubby.” Jawab Seohyun. Jessica mengizinkan Seohyun untuk memanggilnya unnie.

 

“Bukan pipimu, tapi perutmu. Aku punya cara untuk mengecilkan perut, aku jamin akan berhasil hahaa..”

 

“Perutku akan semakin membesar unnie…aku….aku hamil.”

 

Jessica terdiam. Ia menatap Seohyun, mata Seohyun mulai berair dan wanita itu menangis. Jessica mengusap punggung Seohyun, Seohyun malah menangis tersedu-sedu.

 

“Kyu…Kyuhyun… kekasihku, dia adalah ayah dari janin ini. Orangtuanya tidak merestui kami, itu sebabnya Kyuhyun memutuskan hubungan kami. Aku… aku…”

 

Jessica menarik Seohyun ke dalam pelukannya. Membiarkan Seohyun meluapkan emosinya. Ia sangat mengerti, sangat mengerti perasaan ini. Tangisan Seohyun, ia pernah menangis seperti ini. Perasaan Seohyun, sudah lelah ia rasakan.

 

“Apa aku harus menggugurkannya? Atau merawatnya? Unnie…aku bingung..”

 

“Jangan!” Seru Jessica. “Bayi ini perlu ibunya, ia akan membutuhkanmu. Apa yang aku rasakan, apa yang aku lakukan pada Baekhyun, biar aku saja yang melakukannya. Kau masih punya harapan.”

 

“Tidak…Kyuhyun…”

 

“Aku tidak akan membiarkanmu merasakan hal ini. Aku…cukup aku saja yang menderita. Seohyun ah, kau orang baik. Kau harus bahagia. Aku akan membantumu!” Potong Jessica cepat.

 

“Bagaimana bisa? Melewati rumahnya saja aku tidak mampu, Unnie. Bagaimana bisa aku bertatap muka dengannya? Terutama ayahnya.. aku takut.” Tangis Seohyun kembali meledak.

 

“Aku akan melakukannya untukmu. Apa kau tahu siapa yang bisa memberitahuku rumah si Kyuhyun itu?” Tanya Jessica serius.

 

“Sahabatnya… kau sudah bertemu dengannya unnie.”

 

“Siapa?”

 

“Lee Donghae.”

 

“…”

 

~***~

 

Esok harinya Jessica menunggu Baekhyun di depan sekolah. Bocah kecil itu berjalan lesu dengan wajah menunduk. Baekhyun bahkan melewati Jessica saat berjalan. Dengan cepat Jessica menjitak kepala Baekhyun.

 

“Hey, Kid!”

 

“Oh! Ahjumma!” Baekhyun yang tersadar langsung memeluk Jessica.

 

Ada perasaan bahagia di dalam hati Jessica. Ia mengelus sayang rambut Baekhyun. “Kau harus menggunakan matamu saat berjalan.”

 

“Aku tidak bisa berjalan dengan mata, aku menggunakan kaki.”

 

Jessica tertawa, “Lalu mengapa kau terlihat tidak bergairah?”

 

“Eomma bilang kau sudah pergi. Kau meninggalkanku lagi.”

 

“Buktinya aku masih disini. Aku tinggal bersama Seohyun.”

 

“Benarkah? Wah wah dua wanita favoritku tinggal bersama!” Seru Baekhyun lalu berjingkrak.

 

“Kid, aku butuh bantuanmu. Apa kau punya nomor telepon Lee Donghae?”

 

“Oh, ada-ada.” Baekhyun mengeluarkan ponselnya dari tas. Setelah menemukan nomor Donghae ia menyerahkan ponselnya pada Jessica.

 

“Yaaa bagaimana bisa anak kecil sepertimu punya ponsel huh?” Seru Jessica sambil mengetik ulang nomor Donghae di ponselnya.

 

“Eomma memberikan itu untukku. Katanya agar bisa melacakku.” Kata Baekhyun.

 

“Eommamu melakukan hal yang benar. Jangan sekali-sekali coba kabur lagi, apalagi sampai ke Seoul. Aku akan benar-benar meninggalkanmu.” Kata Jessica. Ia memberikan ponsel Baekhyun kembali.

 

“Ya ya aku mengerti.” Ujar Baekhyun kesal. “Aku masuk dulu Ahjumma. Bye!”

 

Jessica melambaikan tangannya. Ia memandang lama kontak Donghae. Hati kecilnya menolak keras untuk menghubungi laki-laki itu, namun ia harus membantu Seohyun.

 

Ia menelpon Donghae.

 

Jessica menghela nafas berkali-kali sebelum Donghae menerima teleponnya.

 

“Donghae?” Tanya Jessica.

 

“Ya? Kau siapa?” Tanya Donghae balik dari seberang.

 

“Aku Jessica.”

 

“Oh hey, eumh ada apa?”

 

“Aku butuh bantuanmu.”

 

“Tentu saja, aku akan senang membantu.”

 

“Kalau begitu temui aku di tempat makan siang tempat kita bersama Baekhyun waktu itu. Dan bawa mobilmu, aku butuh kau untuk mengantarku ke suatu tempat.” Jelas Jessica.

 

“Kemana? Apa alasannya?”

 

“Aku juga tidak akan memberi alasan seperti yang kau lakukan, Donghae ssi.”

 

“Oh..emh okeoke. Jam berapa aku menemuimu?”

 

“5 sore.”

 

~***~

 

Donghae memarkirkan mobilnya tepat di depan tempat ia dan Jessica berjanji untuk bertemu. Ia melihat Jessica sudah menunggu di dalam. Entah bagaimana Jessica langsung mengalihkan pandangannya ke arah Donghae. Jessica terlihat berjalan keluar menemui Donghae.

 

Jessica membuka pintu mobil dan duduk. Mereka diam cukup lama.

 

“Aku akan mengantarmu kemana?” Tanya Donghae membuka pembicaraan.

 

“Kau mengenal Cho Kyuhyun? Antar aku ke rumahnya.” Kata Jessica.

 

“Kyuhyun? Kau mengenalnya? Ada hubungan apa kau dengan Kyuhyun?”

 

“Bukan urusanmu. Antar saja aku kesana.”

 

“Tidak. Kalau kau tidak memberitahuku alasanmu, aku tidak akan melakukannya.”

 

Jessica mendengus kesal. Kalau saja bukan untuk Seohyun, ia tidak sudi bertatap muka bahkan menyebut nama Donghae pun lidahnya beku.

 

“Seohyun hamil dan Kyuhyun adalah ayah biologis dari janin yang dikandung Seohyun.” Jelas Jessica.

 

“Hah? Yaaa Kyuhyun benar-benar bisa melakukan itu?” Seru Donghae takjub.

 

“Kalian berdua sama saja. setelah menghamili orang langsung kabur tanpa tanggung jawab. Sahabat yang serasi, aku rasa Kyuhyun belajar darimu.” Tutur Jessica santai.

 

Donghae kehilangan kata-kata. Ia hanya ingin mencairkan suasana beku di antara mereka, namun malah menjadi boomerang baginya. “Kalau begitu, ayo kita jalan.”

 

~***~

 

“Kau yakin ini rumahnya?” Tanya Jessica. Ia membuka kaca jendela mobil, memandang takjub rumah besar nan mewah di depannya. Sangat berbeda dengan rumah di lingkungan sekitar, rumah itu seperti sebuah istana di antara gubuk-gubuk.

 

“Ya. Kyuhyun orang paling kaya disini.” Jawab Donghae.

 

“Aku rasa itu menjelaskan semuanya.” Sahut Jessica kemudian keluar. Donghae mengikuti Jessica masuk ke dalam pekarangan rumah Kyuhyun. Rumah sebesar itu dengan gerbang tanpa penjagaan.

 

Jessica memencet bel rumah. Tak lama kemudian seorang laki-laki tampan muncul, Cho Kyuhyun. “Oh, hey Donghae. Dan…kau siapa?”

 

“Aku Jessica. Aku…aku teman Seohyun.” Kata Jessica.

 

“Seohyun? Apa dia baik-baik saja?” Tanya Kyuhyun khawatir.

 

“Tidak, dia tidak baik. Dan itu semua karenamu. Seohyun ah…dia…”

 

“Siapa itu?” Seorang laki-laki tua mendekati Kyuhyun dan Jessica. Ia adalah Mr. Cho, orangtua Kyuhyun. “Kau menyebut Seohyun? Wanita itu tidak pantas untuk anakku!”

 

“Maaf, Tuan. Masalah ini sangat penting dan…”

 

“AKU TIDAK AKAN PERNAH MERESTUI HUBUNGAN ANAKKU DENGAN WANITA ITU!” Bentak Mr. Cho. “Kyuhyun, cepat tutup pintunya!”

 

“Maaf.” Kata Kyuhyun.

 

Jessica menahan pintu dengan cepat, “Dan kau tidak akan bertanggung jawab atas bayi yang dikandungnya?”

 

“Apa? Seohyun hamil?!” Kyuhyun terbelalak kaget.

 

“Kau benar-benar bejat. Kau bahkan tidak tahu kalau Seohyun hamil?! Mengingatkan aku pada seseorang.” Ujar Jessica penuh amarah.

 

Donghae menyenggol lengan Jessica kemudian berbisik, “Jangan bawa masalah kita dulu. Kita akan selesaikan baik-baik.”

 

“Seo…Seohyun benar-benar hamil? Apa yang harus aku lakukan?!” Kyuhyun meremas rambutnya sendiri. Ia terlihat frustasi.

 

“Apa yang harus kau lakukan? Kyuhyun, tanggung jawab. Itu yang diinginkannya. Jangan biarkan siapapun merenggut kebahagiaanmu, jangan bairkan ayahmu mengatur hidupmu. Ini hidupmu, pilihanmu, bahagiamu ada di tanganmu. Kyuhyun…Seohyun membutuhkanmu…”

 

“CHO KYUHYUN!” Mr. Cho kembali berteriak dari dalam rumah. Dengan cepat Kyuhyun menutup kembali pintu rumah.

 

Jessica berdiri mematung. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Donghae menarik tangan Jessica, membawa wanita itu pergi dari rumah Kyuhyun. Di dalam mobil Jessica masih diam tak percaya. Begitu mudahnya Kyuhyun meninggalkan wanita yang sangat mencintainya. Tanpa disadari air matanya mengalir. Jessica menangis tanpa suara. Donghae segera meluncur pergi, mengantarnya pulang ke rumah Seohyun.

 

Sesampainya di depan rumah, Jessica segera turun. Donghae mengikutinya, Jessica tak mengindahkan laki-laki itu. Donghae menarik kasar tangan Jessica, membuat wanita itu berhadapan dengannya.

 

“Jangan menangis. Jangan menghukum dirimu sendiri karena penderitaan orang lain.” Kata Donghae.

 

“Kau.. apa kau mengerti perasaan ini? Aku pernah merasakannya, Lee Donghae! Kau tidak tahu rasanya sendiri! Aku… selama berbulan-bulan mengandung tanpa siapapun yang membantuku, dengan perasaan sedih dan kecewa karena kau tinggalkan! Cukup aku saja yang merasakan hal itu, Seohyun tidak perlu menjadi korban kejahatan laki-laki seperti kalian! Dan kau… KAU TIDAK MENGERTI APA-APA, LEE DONGHAE!” Tangis Jessica pecah.

 

Donghae memeluk Jessica erat. Jessica menangis hebat dalam pelukannya. Jessica sesenggukan, perasaan yang sudah dikuburnya sejak lama kini kembali menyeruak di dadanya. Sakit.

 

“Maafkan aku.. Maafkan aku..”

 

“Aku semakin tidak mengerti, setelah meninggalkanku kau malah mengurus Baekhyun, mengurus anak kita. APA SEBENARNYA MAKSUDMU?!”

 

Donghae semakin mempererat pelukannya, sedangkan Jessica semakin keras menangis. “Aku melakukannya untuk melindungi anak kita, Baekhyun. Jessica aku mohon, ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya. Kau tahu, tidak sehari pun aku tidak merindukanmu.”

 

Jessica mendorong tubuh Donghae dengan sisa tenaganya. “Aku tidak butuh penjelasanmu!” Jessica berlari dan masuk ke dalam rumah.

 

Jessica melempar tubuhnya ke sofa kemudian menangis sejadi-jadinya. Ia menangis lagi karena Donghae.

 

“Unnie, aku mendengar semuanya.” Kata Seohyun, ia duduk di samping Jessica. “Jadi Donghae ssi adalah ayah kandung Baekhyun?”

 

Jessica mengangguk beberapa kali. “Maafkan aku, Seohyun. Aku sudah menemuinya. Kyuhyun… dia…”

 

“Aku mengerti. Orangtuanya kan?” Seohyun tersenyum miris. “Aku akan membesarkan anak ini sendiri. Aku akan melakukannya, dan untuk menghargai perjuanganmu karena membantuku, Unnie.”

 

“Kau tidak akan sendiri, aku akan selalu bersamamu.” Jessica memeluk Seohyun. Keduanya pun menangis dalam pelukan.

 

~***~

 

Jessica masih betah di ranjangnya. Ia tidak mengantar Baekhyun sekolah atau menjemputnya. Ia memilih bermalas-malasan. Bahkan menyapa Seohyun pun belum ia lakukan hari ini.

 

Ia beranjak ke kamar mandi dan mulai berkecimpung dengan dunia airnya. Dingin. Bisa meredakan pikiran dan hatinya yang memanas sejak semalam. Donghae. Laki-laki itu terbayang lagi. Membuatnya tidak bisa tidur dan merasa sakit pada bagian dadanya, sesak.

 

Setelah selesai ia berpakaian santai dan menonton televisi. Tidak bergairah untuk melakukan aktivitas apapun.

 

Tiba-tiba pintu rumahnya terbuka, Seohyun berlari berhamburan ke  arahnya.

 

“Unnie…Kyuhyun menemuiku di sekolah dan…” Kata Seohyun.

 

“Dan?!” Tanya Jessica pensaran.

 

“Kyuhyun melamarku! Setelah ia menjelaskan pada orangtuanya tentang aku dan kehamilanku, mereka akhirnya menyetujuinya. Unnie, aku akan menikah!!” Kata Seohyun girang. Ia memeluk erat Jessica. “Terimakasih, Unnie. Tanpamu, aku pasti masih seperti wanita yang menyedihkan.”

 

“Sudah kubilang aku akan membantumu.” Balas Jessica. Ia ikut bahagia, kabar mengejutkan dari Seohyun benar-benar bisa mengobati hatinya.

 

“Unnie, kau juga berhak mendapatkan akhir yang bahagia.”

 

“Bisa terus bersama Baekhyun adalah hal yang paling membahagiakan untukku, Seohyun ah.” Tutur Jessica. “Masalah dengan Donghae, bisakah kau merahasiakannya dari siapapun? Terutama Baekhyun.”

 

Seohyun menangguk pasti. “Ya, rahasiamu aman padaku, Unnie.”

 

“Jadi, kapan rencana pernikahankan kalian?”

 

“Besok.”

“Besok?!”

 

~***~

 

Tidak ada yang tidak mungkin bagi keluarga Cho. Acara pernikahan mewah langsung bisa digelar esok harinya. Keluarga besar mereka ingin segera meresmikan hubungan Seohyun dan Kyuhyun sebelum kandungan Seohyun membesar. Tidak masalah bagi Seohyun, asal mereka bisa bersatu, itu sudah lebih dari cukup.

 

Pernikahan dilakukan di sebuah gedung. Langsung dengan pesta pernikahannya. Kedua pengantin, Seohyun dan Kyuhyun, terlihat sangat bahagia setelah mengucapkan janji suci mereka.

 

Jessica tersenyum melihat Seohyun menggunakan gaun pengantin putih. Seohyun sangat cantik. Jessica juga ingin memakai gaun seperti itu, berjalan dengan anggunnya menuju altar, menemui calon pengantin pria yang akan menjadi pendamping hidupnya.

 

“Ahjumma!” Baekhyun menepuk pundak Jessica. “Kenapa ahjumma disini?”

 

“Aku iri dengan Seohyun. Seharusnya aku juga bisa menggunakan gaun indah seperti itu.” Tutur Jessica.

 

“Ahjumma!!!” Seru Baekhyun lagi.

 

Jessica tersadar. Ia sudah berkata hal aneh pada anaknya. “Hey, Kid! Apa yang kau lakukan disini? Sana kembali pada eommamu! Aku tidak mau berurusan dengan dia lagi!”

 

“Hahahaa aku mendengar apa yang Ahjumma katakan tadi.” Kata Baekhyun lalu duduk di samping Jessica. “Ahjumma, ayah kandungku itu seperti apa?”

 

Jessica menatap Baekhyun dengan tatapan sedih. Ia yakin Baekhyun pasti akan menanyakan hal itu. “Ayahmu…dia sangat tampan.”

 

“Sama sepertiku? Hahahaa… tapi Ahjumma, bisakah aku melihat fotonya?”

 

“Aku tidak punya fotonya. Tapi dia selalu bisa terbayang di ingatanku.” Kata Jessica.

 

“Aku  ingin bertemu dengannya.” Pinta Baekhyun.

 

“Dia…ayahmu sudah meninggal. Dia seorang polisi, dia tertembak saat penyergapan buronan.” Bohong. Jessica terpaksa berbohong.

 

“Wah ayahku orang yang sangat keren! Aku mengerti kenapa Ahjumma meninggalkanku di panti asuhan.”

 

“Hey, Kid!”

 

“Karena Ahjumma ingin aku hidup dengan baik kan?” Kata Baekhyun polos.

 

Jessica tenggelam dalam bening mata anaknya, “Ya, aku ingin memberikan kesempatan terbaik untukmu, Baekhyun.”

 

~***~

 

Donghae berjalan gontai ke tempat mobilnya. Tak sengaja ia mendengar percakapan Jessica dan Baekhyun di pesta pernikahan Seohyun-Kyuhyun.

 

“Ayahmu sudah meninggal…”

 

Kalimat dari mulut Jessica itu terngiang di telinganya. Hatinya hancur. Jessica menganggapnya mati, mati..

 

Perlahan ia membuka pintu mobilnya. Sebelum ia duduk, seseorang menahan pundaknya. Ia berbalik ingin mengumpat orang tersebut, namun betapa terkejutnya ia. Seorang laki-laki paruh baya yang tak pernah ia lihat lagi, kini ada di hadapannya.

 

“Bagaimana kabarmu, Lee Donghae?”

 

“Jung Yunho ssi….”

 

TO BE CONTINUE

11 thoughts on “Love Will Remember Part 3

  1. Kenapa donghae ninggalin jessica sihhhhh?penasaran parah ini yaampun-_- dan itu si yunho,apa masalahnya ada dia? Ayooo dong haesica nya dibuat bersatu sama baekhyun jugaaaa

  2. akhirnya part 3 muncul juga ^.^
    kasian donghae dibilang mati. ada yunho juga.
    kayaknya yunho ada hubungannya sama alasan donghae ninggalin jessica.
    jadi pnasaran… cepetan post part 4-nya miiinn..
    jangan lama2 lagiii yaaa 😀

  3. Hwaaaa Lee Family so sweet >< gitu terus napa *hihi
    eh, ada seokyu juga 🙂 Tapi, nasibnya seo eonni nggak kayak sica eonni 🙂
    Sica eonni kalau ngomong pedes baget -,-

    Waduh waduh, itu ada apa antara Haeppa sama Yunho oppa?? Penasaran bgt.. Lanjut baca ahhh 🙂

  4. siapa lg tuh jung yunho..
    pake nongol segala..
    ayo sica perjuangin baekhyun..
    jgn biarin hyoyeon bersikap seenaknya sama baekhyun.. klo perlu ambil n rawat aja si baekhyun sndr..

Kritik, Saran dan lain-lain DISINI